|
riau.tribratanews.com Calon Perwira Polisi Pendidikan Alih Golongan (PAG) mengikuti Bimbingan Tradisi Moral ke Bhayangkaraan Lembaga Pendidikan (Bintra Lemdik) di Lapangan Soetadi Ronodipuro Setukpa Lemdiklat Polri, Kota Sukabumi, Rabu (20/11/2024).
Kasetukpa Lemdiklat Polri Brigjen Pol Dirin bersama pejabat utama Setukpa Polri dan para pengasuh siswa didik, dibawah terik panasnya matahari. Mereka melatih fisik dan mental, kemudian dilajutkan berendam di kolam rajawali sedalam 50 centi meter. Namun, terkecuali siswa dalam keadaan jasmaninya kurang baik mereka diberikan dispensasi oleh para pengasuh, hal ini merupakan kegiatan tradisi moral ke Bhayangkaraan.
Dimana para siswa PAG Gelombang II tahun 2024 yang tadi sudah secara resmi dibuka, dengan pendidikan selama satu bulan,” kata Brigjen Pol Dirin. Orang nomer satu di Setukpa ini menjelaskan bahwa dengan berendam di kolam Rajawali dilingkungan Setukpa tepatnya di depan Mesjid Al-Muttaqin.
“Konon dibawah kolam Rajawali ini, terdapat sumber mata air yang jernih. Meskipun musim kemarau tiba, mata air terus mengeluarkan air tidak pernah surut,” ungkapnya. Filosopi atau makna yang terkandung dalam kolam rajawali ini. Diantaranya, ada 2 ekor kuda dalam posisi berdiri di atas kolam ini. Maknanya ibarat dalam kehidupan kita sedang berlari harus punya kendali atau rem, kita harus bisa mengendalikan hawa nafsu, bila kita tidak bisa mengendalikan hawa nafsu, maka kita akan tercebur kedalam kolam, dimana harimau dan buaya, siap untuk menerkam.
Disini kita liat juga ada burung rajawali dengan gagahnya. ini mengnadung makna, ketika kita bisa mengendalikan hawa nafsu, maka kita akan menjadi rajawali, Raja dan Wali.Raja melambangkan pemimpin yang penuh dengan kebijaksanaan dan Wwali adalah seorang yang terpuji, maka jadilah seorang perwira seperti Raja dan seperti seorang Wali. Makna masuk kolam ini adalah sumber mata air dimana suatu tradisi di Setukpa sebelum siswa mengikuti pendidikan tentunya harus di bersihkan dulu baik jasmani maupun rohaninya, dari sikap-sikap yang kurang baik, dibuang disini dan disucikan disini, dan dari dosa dosa yang pernah di buat selama menjadi Polisi. Ssehingga siap mengikuti pendidikan di Setukpa dengan semangat penuh keiklahsan.
Semua siswa didik diwajibkan untuk mengikuti tradisi berendam di kolam air Rajawali. Walaupun airnya kotor di ubek para siswa, hal itu menggambarkan bahwa banyak kejahatan ditengah masyarakat, banyak godaan tetapi dalam jiwa mereka harus bersih, mempunyai integritas, semangat serta mempunyai jiwa korsa untuk menegakkan kebenaran,” bebernya. Brigjen Pol Dirin mengharapkan para semua siswa didik dapat mensyukuri dan tradisi moral ke Bhayangkaraan ini bukan suatu hukuman. Namun, untuk melatih secara fisik, mental untuk menjadi perwira yang tangguh di masa yang akan datang.
Bagi para siswa yang mengalami gangguan kesehatannya, kami sudah menyiap siagakan tim tenaga kesehatan (nakes) dari Rumah Sakit Bhayangkara TK II Setukpa,” pungkasnya.